Kisah Pencarian : Jodoh Harus Dijemput (2)

Berikut ini merupakan kisah sambungan dari pencarian seorang wanita dalam mencari lelaki pujaannya alias jodohnya, hal yang cukup tabu di kalangan masyarakat kita. Sugeng Midangetaken…

Tanggapan pertama tentu saja kaget, kenapa ada seorang wanita yang terang-terangan mencari pria. Tetapi naluri seorang ibu lebih mendominasi perasaannya sehingga menerima dengan baik dan ramah kedatangannya. Mbak Mie bertandang lebih dari sekali, sehingga semakin akrab dengan keluarga pria idamannya, terutama dengan ibu dan kakak perempuannya.

Sampai disini, Mbak Mie sama sekali belum pernah bertemu dengan sang pria. Disinilah strategi brilian Mbak Mie, dengan tidak mendekati sang pria tetapi mendekati keluarganya. Maksud dan tujuan Mbak Mie mendapatkan sambutan hangat dari keluarga.

Karena keluarga sang pria idaman terutama ibunya juga cukup lama mengharapkan anaknya segera menikah mengingat umur yang beranjak tua. Disisi lain tentu saja keluarga sang pria idaman senang dengan pribadi Mbak Mie dan keluarganya yang berasal dari keluarga dengan pemahaman agama yang taat.

Langkah berikutnya adalah menyambungkan Mbak Mie dengan sang pria idaman. Setelah sekian lama Mbak Mie berkenalan dengan keluarganya. Kali ini kembali strategi brilian nan halus di gunakan oleh  Mbak Mie. Oleh keluarga sang pria idaman, Mbak Mie disamarkan sebagai kenalan Kakaknya dan bermaksud dijodohkan dengan sang pria tersebut.

Meskipun kenyataan sebenarnya, Mbak Mie sama sekali bukan kenalan kakak perempuan sang pria idaman. Bila dilakukan dengan terang-terangan proses sebenarnya, ditakutkan sang pria idaman tidak berkenan dan menggagalkan proses perjodohan ini, karena sang pria idaman merupakan pria yang lugu dan pemalu.

Proses ‘perjodohan’ terjadi. Bagaimana tanggapan sang pria idaman ditunjukkan bakal calon istrinya? Setelah melalui proses perkenalan, ternyata sang pria setuju untuk menjadikan Mbak Mie sebagai calon istrinya. Proses selanjutnya bak melalui jalan tol. Apa yang ditunggu lagi bila kedua calon mempelai setuju, kedua keluarga calon mempelai juga setuju.

Hingga akhirnya, Lebaran idul fitri kemarin, Mbak Mie telah mengandung buah kasihnya dengan sang pria idaman. Alhamdulillah, ibarat jodoh memng tak kemana ataupun jodoh telah disediakan, hanya saja jodoh perlu dicari dan dijemput.

(Seperti diceritakan Mbak Mie kepada istri saya).

#Cuthel

This entry was posted in NDONGENG. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *