Pixoto, Fotografi dan Apresiasi

Meniti Tangga
Meniti Tangga

Selain mencari kebahagiaan dan kesenangan, fotografer amatir hobi seperti saya kadang memiliki kegelisahan. Sebenarnya apa yang kita cari dengan mblasak ke daerah daerah terpencil, atau jauh-jauh mendatangi sebuah event hunting bareng serta menghadapi tatapan aneh dan heran melihat makhluk item dekil keluyuran di jalanan atau pasar tengah hari terik sambil membidik. Sepertinya tidak cukup hanya sekedar memandangi sendiri hasilnya di laptop di malam malam sepi.

Kegelisahan itu bisa jadi karena keinginan untuk mendapatkan apresiasi selain itu juga untuk mengukur sejauh mana tingkat kemajuan dalam belajar fotografi. Pada jaman internet sekarang ini, media untuk berekspresi dan mendapatkan apresiasi begitu banyak. Dunia internet  memberikan wadah ekspresi yang amat luas dan bebas , yang lebih penting, gratis.

Foto ditampilkan sambil mengukur tingkat kepercayaan diri untuk menampilkan karya, bisa melalui timeline facebook, twitter atau di upload di forum fotografi seperti sub forum photography kaskus. Yang diharapkan tentu saja komentar-komentar yang bisa positif atau negatif.

Hasil mblasak biasanya saya upload di situs upload foto Flickr, kemudian saya share di blog ini, sesekali instagram meski agak ribet, juga forum komunitas fotografi di facebook (hal ini biasanya dalam bentuk mencari liker sebanyak-banyaknya). Di forum facebook ini banyak yang nge-like lalu selesai, hampir sama dengan instagram. Flickr juga kurang mendapat apresiasi karena folower saya hanya sembilan biji, itu terlihat dari sekian lama foto saya upload, view nya hanya tiga biji.

Kemudian saya mengenal situs pixoto.com, situs upload foto dengan sistem yang menurut saya cukup unik. Foto diduelkan dengan foto lain sesama member, yang nge-vote adalah member yang lain. Saya pikir cukup fair karena foto yang diadu ditampilkan tanpa atribut apapun. Hasil duel akan menghasilkan skor yang dikumpulkan sehingga bisa didapatkan peringkat hari itu, bulan ini bahkan tahunan. Selain itu satu member hanya bisa daftar sekali kecuali panjenengan punya akun facebook/twitter lebih dari satu.

Dengan pixoto saya bisa mengukur tingkat penerimaan audience (halah) terhadap foto hasil mblasak saya. Paling nggak yang nge-vote foto saya, itu pasti melihat foto saya. Dari misalkan 200 kali duel image, 40 menang 60 kalah, paling nggak ada 40 member yang suka dengan foto saya, bandingkan dengan flickr, yang melihat hanya tiga biji. Sudah menjadi pencapaian yang amat gemilang untuk fotografer anyaran seperti saya (halah).

Memang kadang ada ketidak fair-an, foto hasil rekayasa digital imaging di duelkan dengan foto murni tanpa editing aneh-aneh, padahal ada kategori digital imaging tersendiri. Ndilalah yang menang yang penuh rekayasa. Kemudian tidak ada sortir untuk foto yang telah menang agar tidak di upload lagi, sehingga akan terjadi yang menang ya foto yang itu-itu saja. Memang pixoto.com menerapkan aturan bahwa foto yang sama dilarang diupload dua kali. Tetapi hanya dengan editing sedikit, foto yang sama tadi menjadi dua foto yang berbeda di mata pixoto.com

Foto diatas merupakan hasil mblasak saya yang mendapatkan skor paling tinggi diantara foto yang saya upload dalam kategori Novice Only. :-p

This entry was posted in BELAJAR FOTOGRAFI. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *