Kalau ada sedikit menyinggung tentang gitar di about me blog saya ini, bukan berarti saya sudah sangat jago dengan alat musik tersebut, tapi kebalikannya. Sebenarnya saya memang suka banget sama gitar, tapi cuman sebatas itu. Saya kenal gitar waktu masih SMP, kebetulan diwarisi sama om, gitar akustik Yamaha punya dia jaman masih kuliah dulu. Dipake genjrang genjereng, masih inget kok penyanyinya, duet Nafa Urbach sama Rudy Chysara, judulnya lupa, ntar kalau ingat bakalan di update,janji deh (halah).
Cuma ya itu tadi, saya ngrasa kok permainan gitar saya sama sekali nggak berkembang, mungkin karena saya orangnya nggak telaten, gampang menyerah kalau dirasa nggak berkembang. Malah adik saya yang saya ajarin gitar, malah sudah lancar genjrang genjreng, chord-chord tegak juga lancar, saya malah belepotan, sangat jauh ninggalin saya sampai akhirnya dia beralih alat musik, ke piano. SMA, kuliah, kemuadian kerja, berlalu tanpa menghiraukan gitar, sampai kabar terakhir, gitar tadi sama ibuk saya, dikasihkan ke sepupu saya yang masih ABG.
Nah, suatu saat saya melihat acara reality show dari negeri Sakura di TPI, (sebelum berubah jadi MNC TV), yang mengisahkan seorang ayah yang diikutkan anaknya ikut tantangan memainkan piano dengan dikasih kesempatan belajar sampai waktu tertentu, apabila berhasil hadiahnya cukup besar. Sang ayah ini benar-benar nol besar tentang alat musik piano. Jadi sama panitianya (17 an kalee), mereka dikasih fasilitas guru piano, les piano. Tantangannya adalah memainkan sebuah potongan komposisi dari Beethoven tanpa salah, satu not pun.
Waktu liat latihannya, wow sang ayah ini benar-benar kepayahan karena emang mulai dari nol, jadi jari-jarinya benar-benar kaku, empat not lima not, salah diulang lagi, begitu seterusnya sedangkan waktu yang diberikan makin sedikit. Tapi semangat dan ketekunannya sampai berhasil, sangat terpuji. Pada akhirnya sang ayah ini gagal di hampir not terakhir, mungkin karena grogi ditonton sekian banyak orang. Tapi usaha dari nol menjadi bisa memainkan sebuah komposisi, sangat hebat.
Usaha sang ayah di reality show tersebut sangat menginspirasi saya, kalau bapak itu berhasil (padahal ada batas waktunya) saya juga harus bisa menaklukkan gitar, hal yang seharusnya saya lakukan sejak 15 Tahun yang lalu (suwe reek). Saya nggak ada target, batas waktu, apalagi sekarang dengan kemajuan teknologi, di internet banyak banget tutorial – tutorial dari beginner hingga advance.
Gear saya adalah gitar Ibanez RG Series, kalau dulu gitar akustik, sekarang mau nyoba gitar elektrik. Gitar yang waktu masih abege saya angan-angankan, tapi nggak mungkin bakalan tega minta dibelikan sama ibuk saya. Bisa beli gitar ya karena dari ngumpulin gaji dari kerja. Adik saya pernah bilang, kalau kita ini bukan belajar buat bisa main gitar/piano, tapi belajar yang hasilnya buat beli gitar/piano. Bener juga ….
Jadi, kategori gitar ini bukannya tutorial gimana bermain gitar, tapi mungkin bisa dianggap rekaman proses saya belajar seperti Sang Ayah di reality show Jepang tadi. Bedanya saya nggak ada guru, otodidak. Kelihatan hasilnya apa nggak, biar waktu yang menjawab (halah)
twitter@denbei10