Ngaudit di Situs Gunung Kemukus

Apa yang pertama kali terbersit di pikiran panjenengan mendengar Situs Gunung Kemukus?

Situs tersebut merupakan lokasi Makam Pangeran Samodro di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Situs Gunung Kemukus

Berdasarkan wikipedia, disebutkan sebagai berikut :

Saben malem JumatPon, akeh wong kang ziarah ing makam. Saliyane iku uga ana ing Malam Jumat Kliwon ing sasi Sura utawa Muharam. Sing ziarah nganti ewon. Wong kang ziarah ing makam gunung kemukus biyasane akeh kekarepan kayata keingin cepet entuk jodho, pesugihan, mudhak pangkat, lan kanggo dodolan. Nanging ing papan iki ana mitos kang kang isine niyate para peziarah bakal dikabulake yen dheweke ngakoni zina (selingkuh) karo bjone wong liya. Nanging ora ana dhasare saka ngendi mitos iku ana. Awis saka iku ana papan kang isine pitutur kang nglarang supaya ora ana tumindak zina ing papan iku. itu merupakan tempat mencari pesugihan dengan cara berhubungan intim dengan bukan pasangan yang sah.

(Maaf yang saya temukan wikipedia cabang Laweyan, Solo 🙂 )

Berdasarkan uraian diatas, gimana ceritanya saya bisa trutusan ke tempat begituan? Apa memang gaji sebagai buruh negara yang dikon ngalor ya ngalor dikon ngidul ya ngidul masih kurang, sehingga terbersit keinginan untuk menjadi kaya mendadak?


Sekitar pertengahan tahun 2007, saya waktu itu masih berdinas di Boyolali, saya mendapat tugas untuk ngaudit wajib pajak yang alamatnya di seputaran Waduk Kedung Ombo, yaitu Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Lokasi yang harus ditempuh dengan jalan yang sangat memutar melalui Gemolong, Kab. Sragen, karena apabila ambil jalur sebenarnya melalui Kec. Simo, Kemusu, jalanannya benar-benar amburadul. Kalau saya sedang melewati jalanan itu, selalu mikir, apakah kita sedang mengalami jaman penjajahan sehingga kendaraan yang bisa lewat hanya jenis kendaraan yang ditarik kerbau atau sapi.

Kalau panjenengan pengen lebih mudah, agak jauh dengan melalui Gemolong Kab. Sragen ambil arah ke Purwodadi dan masuk lewat Kec. Sumberlawang Kab. Sragen masuk ke Waduk Kedung Ombo, apabila panjenengan melewati tempat Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang, pasti panjenengan sudah betul.

Saya bertiga dengan Ketua Tim saya yang cukup sepuh, dan Pak Supervisor. Sebagai driver kijang kapsul plat merah, tentu saja adalah saya, anggota yang paling unyu-unyu. Bertiga mengelilingi Waduk Kedung Ombo dan menjelajahi pekatnya hutan mencari alamat tempat tinggal wajib pajak. Pekatnya hutan dan amburadulnya jalan membuat kita sering bertanya, ternyata jawabannya simpel saja “Mrika, lurus mawon sampun celak”  ternyata ukuran jauh dekat orang nggunung sama orang kota (halah) itu beda, buktinya yang katanya dekat tadi, bayangannya saja belum terlihat.

Akhirnya sampailah pada suatu tempat yang memaksa kita harus bertanya lagi, dimana disitu terdapat kumpulan ibu-ibu sedang ngobrol.

Kebetulan yang giliran bertanya adalah Pak Supervisor : “Buk, Dusun Wonoharjo pundi nggih?”

Jawab rombongan ibu-ibu yang sedang ngobrol : “Woo, mrika pak, njenengan lurus mentok, terus…bla..bla…”

Pak Supervisor : “Woo, inggih matur nuwun, pareng”

Waktu Pak Supervisor melangkah pergi, terdengar jelas percakapan selanjutnya dari ibu-ibu tersebut.

“Sopo lho Mbak?”

“Alah, iku paling wong nakal-nakal meh neng Gunung Kemukus”

Glodak, kaget saya dan teman-teman. Pak Ketua Tim langsung bergumam “Wah kayanya kita kesasar di Gunung Kemukus ini”

Pak Supervisor langsung merintah “Ayo Den, lanjut jalan ikuti jalan ini saja”

Saya pun pelan-pelan melajukan kijang kapsul hitam plat merah sesuai arahan beliau, benar saja nggak berapa lama kemuadian terdapat petunjuk arah ke situs Gunung Kemukus yang menunjukkan bahwa, lokasinya nggak jauh lagi.

Arah yang ditunjukkan Pak Supervisor tadi makin memperkuat anggapan kumpulan ibu-ibu tadi bahwa kita memang Om-Om senang yang mau ritual cari pesugihan….(koplak deh).

Photo dari : http://anjanglestary.blogspot.sg/2013/10/telaga-gunung-kemukus-sragen.html

This entry was posted in TRAVELING. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *