Foto sunrise atau sunset pantai adalah foto buruan idaman saya, yang sampai sekarang belum bisa saya peroleh. Kota Madiun lokasinya jauh dari pantai, wilayah berpantai terdekat hanya di wilayah Kab. Pacitan, itupun masih dengan jarak tempuh dua jam dari Kota Madiun dengan kondisi jalan pegunungan. Pantai Klayar menjadi tujuan teratas mblasak saya sambil membayangkan belajar foto long exposure ditambah dengan backgroud sunset yang cantik. Meskipun saya mendapatkan review jelek tentang pantai tersebut kondisinya nggak seperti yang dibayangkan, panas dan banyak ATV berlalu lalang di pasir putihnya.
Pantai Klayar yang terletak di ujung selatan Kabupaten Pacitan, menjadi idaman banyak pemburu foto termasuk selfie hunter. Menurut kabar, keindahannya memang luar biasa, sampai-sampai Pak Presiden kita keenam, Pak SBY dan keluarga bela-belain berfoto disana sambil berbatik formal. Cara berfoto yang anti mainstream.
Bila memutuskan untuk hunting landscape terutama pantai pada musim penghujan sekarang sebenarnya sangat beresiko terhadang hujan, tetapi pada saat musim kemarau kemarin, saya sudah memutuskan cuti mblasak karena mendekati hari-hari kelahiran cewek ini. Sekarang adalah waktunya untuk mengakhiri cuti mblasak.
Meskipun beresiko kehujanan dan demi menghilangkan penasaran, Hari Minggu kemarin saya memutuskan untuk berangkat ke Pantai Klayar, nge-Beat ke Pacitan, berangkat jam 11 siang dengan harapan sampai disana nggak perlu menunggu lama untuk nyunset. Bersyukur karena Pak SBY adalah kelahiran Pacitan sehingga jalanan Ponorogo Pacitan itu lebar dan luar biasa mulus dengan menyusuri pinggir sungai berbatu. Sekilas saya sempat melirik banyak juga spot-spot foto yang menarik disekitarnya, sungai-sungai dengan batu-batu granit besar di dalamnya. Panjenengan nggak mungkin tersesat karena jalannya cuman itu. Bila ketemu jalan longsor dengan jembatan darurat, pasti benar. Setiap tahun selalu saja ada bagian-bagian yang longsor, entah jalan atau jembatan.
Saya mulai memakai google maps begitu keluar Kota Pacitan, menuju jalanan arah Solo Jogya, kemudian Goa Gong. Jalanan menuju pantainya cukup ramai diisi plat nomor luar kota seperti Malang, Surabaya Sidoarjo Jogyakarta. Jalanan amat mulus dan lebar, hanya saja 5km menjelang pintu masuk pantai, diganti jalan aspal sempit dengan tanjakan dan tikungan tajam. Bila berpapasan harus bergantian, siapkan banyak uang kecil karena di tiap tanjakan ada Pak Ogah yang membantu proses simpangan.
Di pantai klayar saya berniat praktek long exposure. Meskipun saya masih menyimpan kagalauan, karena beberapa kali gagal waktu praktek long exposure. Hasil foto terkena efek magenta yang parah dan buram, kadang bayangan lensa yang bulat begitu nampak di tengah frame. Saya betul-betul bingung. Penyebab efek itu baru terjawab ketika hunting bareng dadakan di Telaga Sarangan dengan mentor, pas si Zafran nengok mbakyu nya yang baru lahir. Sebutannya itu glare, karena bukaan shutter yang lama sehingga seluruh cahaya dari manapun masuk ke sensor. Sayang karena waktu yang mepet, tidak ada waktu untuk praktek mengatasi glare tersebut.
Sesampai di Klayar, cuaca cukup cerah meskipun sejak keluar wilayah Ponorogo diguyur hujan rintik-rintik. Sadar bahwa cuaca cepat berubah, saya bergegas ke bukit sebelah timur untuk mengabadikan spot sejuta umat tersebut dengan ber-long exposure. Masalah yang saya takutkan muncul kembali, Glare. Saya coba menutupi samping kiri (arah cahaya matahari) dengan kertas kardus, tidak berhasil. Kemudian, saya coba dengan menghadapkan kamera dengan melawan cahaya, masih belum berhasil meskipun glare yang makin tipis. Bila panjenengan punya solusi, mbok saya dikasih tahu bagaimana mengatasi masalah ini.
Upaya saya akhirnya dihentikan oleh hujan yang mulai turun, yang mengharuskan saya menuruni bukit dan berteduh di gazebo-gazebo sepanjang pantai, sampai akhirnya ada seorang mendekati saya, rupanya tertarik melihat kamera dengan tripod yang saya bawa. Ternyata beliau ini fotografer yang punya foto studio mini di pantai klayar ini. Jadilah terjadi diskusi kecil antara praktisi fotografi beneran, dengan fotografer anyaran sekaligus gadungan ini. Sampai akhirnya saya pamit meneruskan praktek long exposure di bebatuan dan karang nya karena hujan yang mulai reda.
Melihat kondisi awan yang makin tebal dan hitam, saya makin pesimis bahwa sunset yang saya inginkan akan muncul. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk balik ke Madiun.
Sampai Jumpa Pantai Klayar yang eksotis….