Nge-trip Sekitar Lebaran 2017

Ranu Gumbolo

Libur lebaran 2017 ini, saya sengaja mengambil cuti dengan menambah seminggu di belakang cuti bersama. Jauh-jauh hari Pak Kepala sudah mewanti wanti agar jumlah pegawai yang cuti di ruangan maksimum hanya 50% dari penghuni ruangan. Setelah diitung-itung dengan yang cuti maupun yang nggak cuti, cukup memenuhi kuota yang digariskan Pak Kepala.

Setelah lebaran yang dihabiskan dengan anjangsana ke rumah famili, berikutnya adalah waktunya mengisi liburan lebaran. Jauh-jauh hari sebelum liburan, saya dan si Mama sudah merencanakan untuk traveling ke Jogya atau di Batu. Biar nggak terlalu capek kami merencanakan untuk menginap. Bahkan saya sudah mulai browsing-browsing hotel dekat dekat Malioboro dan di Kota Batu. Tetapi mendapati kenyataan bahwa Karin masih kecil dan suka capek, takutnya rewel bila diajak bepergian jauh, maka akhirnya kami memutuskan untuk nge-trip track- track pendek di sekitar Tulungagung dan sekitarnya. Toh dia juga belum bisa menikmati liburannya yang sebenarnya.

Sengaja bila pulang kampung, saya memang memutuskan tidak akan hunting foto, terutama nglanscape, karena memerlukan waktu yang cukup banyak. Waktu pulang kampung yang terbatas akan saya habiskan dengan keluarga kecil saya. Saya hanya membawa lensa fix 35 mm yang cukup ringan dan sebatang tongsis.

Berikut sebagian tulisan hasil ngetrip kami sekeluarga, lumayan cuma menghabiskan solar saja, yang penting semua senang. Nge-trip disini bisa juga berarti ngetrip wisata maupun ngetrip kuliner. Bisa juga menjadi tambahan referensi bila panjenengan ingin menghabiskan liburan di obyek wisata seputar Tulungagung dan sekitarnya, wisata alam maupun wisata kuliner Tulungagung. Kami sementara ini menghindari wisata pantai, karena udara pantai sepertinya nggak cocok buat Karin, terakhir ke pantai meskipun hanya di Jalur Lintas Selatan yang posisinya jauh dari laut, dia sepulangnya dari situ terkena demam.

Telaga Ngambal

Telaga Ngambal

Awalnya saya dapat informasi dari komunitas instagram di tulungagung. Sepertinya cukup menarik karena terdapat spot-spot foto yang cantik dan kekinian. Misalnya sebentuk spot dengan tulisan i love you di tengah telaga. Lokasinya sudah tertera di aplikasi waze ataupun google map sehingga nggak bakalan tersesat asal panjenengan masih dihinggapi kuota internet.

Jalannya setelah pertigaan Karangtalun Kalidawir dari arah Ngunut atau Sumbegempol ke kanan.Jjalannya melewati sedikit hutan jati dan agak menanjak. Sebenarnya telaga ini adalah embung buatan, oleh pemerintah setempat dilengkapi fasilitas macam rumah pohon, gazebo dan spot foto di tengah telaga. Selfie cekrek aplot.

Ranu Gumbolo

 

Rabu Gumbolo

Spot ini juga spot kekinian yang ada di areal Waduk Wonorejo. Namanya merupakan plesetan dari Ranu Kumbolo, sebuah telaga di Gunung Semeru. Kalau diambil dari angle yang ini munkin agak di mirip-miripkan sih. Tapi nggak masalah namanya juga strategi pemasaran Lokasinya bukan di areal waduk yang biasanya. Tetapi sebelum pintu masuk pemeriksaan tiket belok ke kanan bila ambil rute dari arah kota Tulungagung atau Kediri. Tetapi tenang di google maps dan waze telah tersedia. Di lokasi ini juga bisa buat spot camping dan terdapat beberapa hamock untuk bersantai dan berfoto. Tempat tujuan dari para selfie hunter. Suasana sejuk dan damai karena mayoritas hutan asri dengan lanscape danau/air.

Xpresso Coffee house

Cafe ini terletak di dekat STAIN Tulungagung yang sekarang menjadi UIN Tulungagung. Menu utamanya adalah kopi tapi karena saya dan si Mama nggak terlalu suka kopi kami memilih menu lain buat camilan saja. Nggak ada yang memilih makan besar. Misalnya sandwich, kentang goreng, chicken nugget, yang Kaka dan Karin juga suka. Untuk minumnya si Mama memilih es lemon tea dan saya milih coklat milk shake yg akhirnya saya sesali karena aroma susunya kuat banget dan dari kecil saya anti dengan neg nya susu. Lokasinya cukup nyaman, di belakang terdapat meja yang diatur di sebuah taman nan sejuk dan nyaman. Hanya rasa masakan dan minumannya kurang nendang. Tempatnya oke banget buat hanging out cocok untuk menghabiskan waktu berlama-lama bersama teman atau kekasih. Tapi bila panjenengan jomblo, saya nggak bisa jamin…halah

Si Mama kasih nilai 7

Jepun View Resto

Lokasinya di sebelah timur lampu merah Jepun selatan jalan. Tempat parkirnya luas karena dibangun basemen khusus parkir mengingat lokasinya mepet jalan raya yang sangat ramai. Lokasi resto nya ada di lantai dua dan tempatnya cukup nyaman. Hanya saja agak bising suara kendaraan di bawah yang merupakan jalan raya yang ramai. Tentang makanan menurut saya biasa saja, Karin oleh si Mama dipesankan sup asparagus tetapi nggak begitu suka sehingga akhirnya yang menghabiskan supnya ya si Mama. Kaka juga nggak terlalu suka dengan bakmi goreng jawa kesukaannya. Terlalu basah dan berkuah katanya. Saya agak heran, namanya view resto yang di view apanya ya karena pemandangan terdeka hanya jalan raya di bawah. Menurut saya terlalu bising justru bila kita ambil tempat buat view nya tadi.

Si Mama Kasih Nilai 6,5

Saba Car Wash and Cafe

Niat awalnya sih mau mencucikan mobil sambil menunggu mobil dicuci kami hanging out disitu. lokasinya di depan smu 1 kauman utara jalan. Lokasinya cukup nyaman dan adem. Nggak terpengaruh meski diluar sedang ramai aktifitas mencuci mobil. Masakannya cukup enak dan harga wajar. Kaka disini ketemu dengan bakmi goreng yang sesuai dengan seleranya sampai minta si Mama buat dibungkuskan lagi. Karin juga makan sup nya sampai habis padahal biasanya protes protes. Harganya juga nggak terlalu mahal.

Si Mama Kasih Nilai 8

Lombok Idjo Kediri

Kalau ini sih sebenarnya tujuannya bukan hanging out tapi memang makan setelah berkunjung berkeliling famili di seputaran kediri. Makanannya khas restoran Lombok ijo dengan konsep resto tempat buat makan. Bukan hal yang baru karena semenjak di Madiun resto ini memang langganan keuarga kami. Memang ayam goreng kesukaannya Kaka. Karin? Dia nggak peduli sama makan malah asyik lari larian.

Si Mama kasi nilai 7

Cafe Bima

Lokasinya di Jl. Yos Sudarso Tulungagung. Menu menu standar cafe dan resto misalnya asam manis berbagai jenis sup dan nasi goreng, mi goreng rica rica terayaki dsb. Lokasinya mengabil bekas rumah tempo dulu. Sehingga kurang cocok kalau bawa anak anak. Rasa masakan biasa saja nggak ada yang istimewa tetapi dengan harga cukup mahal untuk ukuran kota kecil dan dibandingkan dengan rasa masakannya. Kaka nggak terlalu excited dengan bakmi jawa nya sedangkan Karin icip icip sebentar terus rewel mogok makan. Otomatis yang menghabiskan mama nya. Saya pesan nasi goreng seafood tetapi ga berasa seafoodnya dan taburan seafodnya pun hampir nggak ada.Nasinya pun malah terasa lembek.

Si Mama kasih nilai 6.5

Soto Condong Raos

Soto condong raos Pak Sukeni Ngrendeng Kecamatan Gondang. Legenda soto di Tulungagung. Dimana semenjak saya masih kecil tempat ini merupakan tempat tujuan keluarga kami dulu wisata kuliner yang murah meriah bila habis bepergian dari Kota Tulungagung dan tradisi ini saya teruskan bersama keluarga kecil saya. Sebenarnya yang ngotot ajak kesini si Mama katanya lagi kepengin makan soto. Kaka ogah ogahan karena nggak ada bakmi goreng jawa. Karin juga ogah ogahan karena suasannya panas dan rame. Waktu terakhir kesini ini saya dan si Mama mengeluh terlalu pedas karena oleh koki nya diberikan sambel yang  banyak. Es dawetnya luar biasa segar. Lumayan enak kecuali terakhir tadi karena tragedi kepedesan dan harganya juga sangat murah.

Si Mama kasih nilai 7

Alun-Alun Blitar

Alun Alun Blitar

Kali ini beramai ramai mengajak mbah nya berdua sekalian bakdan ke famili di Blitar. Alun alun blitar sangat luas dan sejuk. Hanya saja waktu parkir kena tarif disodori nilai 10 ribu rupiah. Agak kaget dan malas berdebat saya terima saja takutnya lawan preman lokal nanti kejadian hal hal yang nggak diinginkan. Seperti biasa kalau traveling sama mbah nya,  Mbah utinya selalu membawa masakan dari rumah. Menggelar karpet kecil jadilah piknik di Alun alun Blitar yang nyaman sambil lihat Kaka dan Karin lari lari di hamparan rumput nan hijau. Tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu, selain minus karena parkir maksa tadi lainnya cukup memuaskan. Kata si Mama nilainya sepuluh, saya curiga sebabnya memberi nilai itu karena di sini dia hampir nggak mengeluarkan uang sama sekali, hanya beli seporsi bakso buat Karin 😀

Sampai jumpa di lebaran tahun depan

23.00 wita, pondok daun kota makassar

This entry was posted in TRAVELING. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *