Nge-Trip Foto : Negeri di Atas Awan

Tongkonan Lempe, Tana Toraja

 

Kantor saya punya group jalan-jalan alias traveling dengan anggota group sebagian besar adalah para bulok alias bujang lokal yaitu status bujangannya hanya di tempat kerja saja. Traveling ini salah satu cara untuk membunuh waktu bila tidak pulang menjenguk keluarga nun jauh disana. Anggota yang lain adalah para jomblo mania tulen. Namanya Makassar Selatan Travelling Comunity.

Group traveling di kantor saya merencanakan trip ke Kab Tana Toraja, salah satu spot wisata terkenal di Provinsi Sulawesi Selatan. Trip utama direncanakan ke daerah yang lagi nge-hit yaitu di Negeri di Atas Awan. Kata teman anggota group, ada beberapa spot negeri di atas awan yang akan dikunjungi.

 

Untuk rute perjalanan dari makassar ke Tana Toraja, panjenengan nggogling saja sendiri karena sepanjang perjalanan tentu saja saya habiskan dengan tidur. Singgah sebentar di Kota Pare-pare waktu teman kursi sebelah membangunkan saya. Kita singgah di spot yag lagi naik daun di kota ini yaitu, Monumen Cinta Sejati Habibie dan Ainun. Sekilas saya menganggap agak lebay pendirian monumen ini tetapi saya salut dengan langkah jitu pemerintah setempat dalam memanfaatkan kepopuleran film-film tentang Pak Habibie, yang memang berasal dari Kota Pare-pare

Monumen Habibie Ainun

Perjalanan dari Makassar ditempuh dengan mobil rental selama kurang lebih 8 jam. Keberangkatan dimulai dari titik kumpul di lobi kantor sekitar pukul 21.00 sampai di Makale, ibu kota Kabupaten Tana Toraja menjelang Shubuh. Kita berhenti sejenak di Masjid Raya Kota Makale untuk menunaikan ibadah sholat Shubuh sebelum melanjutkan ke daerah bernama Lolai berada di Kab. Toraja Utara yang beribukota di Rantepao.

Lolai
Lolai, Negeri Di Atas Awan

 

Saya menargetkan dan tentu saja membayangkan,  sesampainya di negeri di atas awan bisa menyambut sunrise di balik gugusan awan tebal. Apa daya, fotografi memang erat kaitannya dengan keberuntungan, sampai di Lolai yang harus menempuh jalanan kecil berliku-liku naik turun gunung, kami disambut matahari yang sudah tinggi. Foto dengan semburat sunrise hilang sudah diganti dengan foto awan kontras tinggi. Sebagai gantinya saya foto saja rumah adat Toraja yang ada di sekitar situ.

Tongkonan Lempe

Saya pikir akan ngecamp disitu karena kita juga telah siap dengan membawa perabotan per-campingan, ternyata kita bakal nge-camp di spot negeri di atas awan yang lain yaitu di wilayah Batutumonga, masih di Toraja Utara. Akhirnya kita menemukan lokasi nge-camp dan mendirikan tenda dengan sukses.

Camping Ground, Batutumonga

 

Setelah menghabiskan malam dengan bersenda gurau serta tidur di camp, tinggallah menunggu saat-saat awan bergulung seperti yang diinginkan. Selepas Shubuh saya telah siap beserta kamera dengan tripodnya, tak lupa filter GND beserta holdernya. Apa daya bukan sunrise yang nggak muncul, tetapi justru awan bergulung-gulung yang tidak turun dan mendekat. Saya menunggu hingga matahari sudah tinggi, awan yang ditunggupun tidak datang.

Camping Ground, Batutumonga

Selamat Pagi, Tana Toraja yang Dingin.

 

This entry was posted in TRAVELING. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *